Kamis, 08 Februari 2018

Rumah tradisional simalungun

Rumah Tradisional Simalungun


Rumah Bolon
: Batak Simalungun
: Kabupaten Simalungun
: Sumatra Utara

Haii teman-teman disini saya akan menjelaskan tentang rumah adat simalungun beserta gambar nya... 
Dibaca sampai selesai yaa teman...


Suku Simalungun merupakan salah satu etnis dari Rumpun Batak, yang terkonsentrasi di kabupaten Simalungun, dan tersebar juga di kabupaten Deli Serdang dan Asahan.

Seperti halnya masyarakat Batak di Sumatra Utara, pada umumnya memiliki peninggalan bersejarah yang sangat berharga, yaitu rumah tradisional adat, yang lebih dikenal dengan sebutan "Rumah Bolon".

Istilah "bolon", sendiri berarti "besar", jadi "Rumah Bolon" diartikan sebagai "Rumah Besar". Bentuk dan tradisi Rumah Besar, umum menjadi ciri khas ras bangsa Proto Malayan, seperti "Rumah Panjang" di Kalimantan, dan "Tongkonan" di Toraja, dan masyarakat etnis Batak pada umumnya.

Rumah Bolon, seperti artinya Rumah Besar, memang berukuran sangat besar apabila dibandingkan dengan rumah-rumah modern masa sekarang. Bentuk yang besar, merupakan sebuah Istana bagi sang pemimpin masyarakat Simalungun di masa lalu, sekaligus menjadi simbol status sosial masyarakat Simalungun.
Saat ini keberadaan Rumah Bolon tidak banyak yang bisa ditemui, yang tersisa saat ini kebanyakan menjadi objek wisata di Sumatra Utara.

Pada masa lalu, Rumah Bolon ditempati oleh para Raja-Raja Simalungun. Menurut sejarahnya, ada 13 Raja yang pernah menempati Rumah Bolon, yaitu:
  1. Tuan Ranjinman
  2. Tuan Nagaraja
  3. Tuan Batiran
  4. Tuan Bakkaraja
  5. Tuan Baringin
  6. Tuan Bonabatu
  7. Tuan Rajaulan
  8. Tuan Atian
  9. Tuan Hormabulan
  10. Tuan Raondop
  11. Tuan Rahalim
  12. Tuan Karel Tanjung, dan
  13. Tuan Mogang

Rumah Bolon oleh para Arsitektur Simalungun masa lalu dibangun, dengan bentuk panggung memanjang, dan tidak menggunakan paku, tapi menggunakan pasak dan tali pilihan yang sangat kuat.

Rumah Bolon sebagai rumah yang berbentuk panggung, memiliki kolong (bagian bawah rumah) dengan tinggi dua meter. Kolong tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai menyimpan hewan ternak, seperti babi, ayam, dan kerbau. Pada masa lalu, hewan yang utama dipelihara adalah kerbau. Karena cukup tinggi, maka dibantu dengan tangga dengan jumlah anak tangganya selalu ganjil. Untuk memasuki rumah tersebut harus menunduk karena pintunya agak pendek dan berukuran kecil, kurang dari satu meter. Ini menandakan bahwa seseorang harus menghormati tuan rumah dengan cara menunduk saat memasukinya, sibaba ni aporit, yang artinya menghormati pemilik rumah.

Pintu masuk rumah adat ini, memiliki dua macam daun pintu, yaitu daun pintu yang horizontal dan vertikal. Tapi saat ini telah banyak mengalami perubahan, sehingga daun pintu yang horizontal tidak digunakan lagi. Ruangan dalam rumah adat merupakan ruangan terbuka tanpa sekat kamar. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada pembagian ruangan. Dalam rumah adat ini pembagian ruangan dibatasi oleh adat mereka yang kuat
Pada bagian depan Rumah Bolon, tepatnya di atas pintu terdapat gorga, sebuah lukisan berwarna merah, hitam, dan putih. Biasanya terdapat lukisan hewan seperti cecak, ular, kambing ataupun kerbau.

Arsitektur Simalungun memiliki ciri khas khusus pada bangunan, yaitu konstruksi bagian bawah atau kaki bangunan berupa susunan kayu glondongan yang masih bulat-bulat, dengan cara silang menyilang dari sudut ke sudut. Ciri khas lainnya adalah bentuk atap di mana pada anjungan diberi limasan berbentuk kepala kerbau lengkap dengan tanduknya.
Di samping itu pada bagian-bagian rumah lainnya diberi hiasan berupa lukisan-lukisan yang berwarna-warni yaitu merah, putih dan hitam. Ragam hias Rumah Bolon antara lain hiasan Sulempat pada tepian dinding bagian bawah, hiasan saling berkaitan. Kemudian hiasan hambing marsibak yaitu kambing berkelahi. Hiasan Sulempat dan Hambing Marsibak menggambarkan kehidupan yang saling terkait sehingga melahirkan kekuatan dan kesatuan yang tidak tergoyahkan. Hiasan pada bagian tutup keyong dengan motif segitiga, motif cecak, ipan-ipan serta motif ikal yang menyerupai tumbuhan menjalar. Biasanya pada bagian ini diberi hiasan kepala manusia yang disebut bohi-bohi, sebagai pengusir hantu. Seperti halnya hiasan ipan-ipan yang menggambarkan segi-segi runcing mempunyai maksud untuk menghambat hantu-hantu yang akan masuk rumah.

Gambar lambang hewan pada dekorasi Rumah Bolon memiliki makna yang dalam. Pada gorga yang dilukis gambar hewan cicak bermakna, orang batak Simalungun mampu bertahan hidup di manapun meski dia merantau ke tempat yang jauh sekalipun. Hal ini adalah ciri khas masyarakat batak pada umumnya yang memiliki rasa persaudaraan yang sangat kuat dan tidak terputus antar sesama sukunya. Sedangkan gambar kerbau bermakna sebagai ucapan terima kasih atas bantuan kerbau telah membantu manusia dalam pekerjaan ladang masyarakat.
Atap yang menjadi pelindung rumah memiliki ciri khas yang unik. Dua ujung lancip di depan dan di belakang. Namun ujung pada bagian belakang lebih panjang agar keturunan dari yang memiliki rumah lebih sukses nantinya.
Semoga bermanfaat Terimamasih..

Kamis, 01 Februari 2018

Pakaian adat simalungun


 Disini saya akan menjelaskan tentang Pakaian adat simalungun, dimulai dari :
     
*HIOU*Kain Adat Suku Batak Simalungun disebut HIOU. Sama seperti suku-suku lain di sekitarnya, pakaian adat suku Simalungun tidak terlepas dari penggunaan kain Ulos (disebut Uis di suku Karo). Kekhasan pada suku Simalungun adalah pada kain khas serupa Ulos yang disebut Hiou dengan berbagai ornamennya.


Ulos pada mulanya identik dengan ajimat, dipercaya mengandung "kekuatan" yang bersifat religius magis dan dianggap keramat serta memiliki daya istimewa untuk memberikan perlindungan. Menurut beberapa penelitian penggunaan ulos oleh suku bangsa Batak, memperlihatkan kemiripan dengan bangsa Karen di perbatasan Myanmar, Muangthai dan Laos, khususnya pada ikat kepala, kain dan ulosnya.


SURI-SURI 


Secara legenda ulos dianggap sebagai salah satu dari 3 sumber kehangatan bagi manusia (selain Api dan Matahari), namun dipandang sebagai sumber kehangatan yang paling nyaman karena bisa digunakan kapan saja (tidak seperti matahari, dan tidak dapat membakar (seperti api). Seperti suku lain di rumpun Batak, Simalungun memiliki kebiasaan "mambere hiou" (memberikan ulos) yang salah satunya melambangkan pemberian kehangatan dan kasih sayang kepada penerima Hiou. Hiou dapat dikenakan dalam berbagai bentuk, sebagai kain penutup kepala, penutup badan bagian bawah, penutup badan bagian atas, penutup punggung dan lain-lain.
BULANG (WANITA)


Hiou dalam berbagai bentuk dan corak/motif memiliki nama dan jenis yang berbeda-beda, misalnya Hiou penutup kepala WANITA disebut suri-suri, Hiou penutup badan bagian bawah bagi wanita misalnya ragipanei, atau yang digunakan sebagai pakaian sehari-hari yang disebut jabit. Hiou dalam pakaian penganti Simalungun juga melambangkan kekerabatan Simalungun yang disebut tolu sahundulan, yang terdiri dari tutup kepala (ikat kepala), tutup dada (pakaian) dan tutup bagian bawah (abit).
GOTONG DAN BULANG

GOTONG (PRIA)


Menurut Muhar Omtatok, Budayawan Simalungun, awalnya Gotong (Penutup Kepala PRIA Simalungun) berbentuk destar dari bahan kain gelap ( Berwarna putih untuk upacara kemalangan, disebut Gotong Porsa), namun kemudian Tuan Bandaralam Purba Tambak dari Dolog Silou juga menggemari trend penutup kepala ala melayu berbentuk tengkuluk dari bahan batik, dari kegemaran pemegang Pustaha Bandar Hanopan inilah, kemudian Orang Simalungun dewasa ini suka memakai Gotong berbentuk Tengkuluk Batik.

Mengenal 7 unsur kebuduyaan simalungun

SUKU BATAK SIMALUNGUN

Disini saya akan menjelaskan sedikit 7 unsur kebudayaan simalungun :

Suku Batak Simalungun, adalah salah satu suku Batak yang bertempat tinggal di kabupaten Simalungun provinsi Sumatra Utara di kabupaten Tanah Karo dan suku Toba.

1.PEMBAGIAN MARGA DALAM SUKU SIMALUNGUN
Masyarakat simalungun menganut sistem patrilineal. Marga diturunkan kepada generasi berikutnya melalui pihak laki-laki.Dan yang memiliki marga yang sama adalah berarti sebagai saudara seketurunan sehingga dipantangkan  untuk saling menikah.
MARGA dalam suku simalungun terdiri dari 4 marga asli yaitu:
v  Damanik
v  Purba
v  Saragih
v  Sinaga

2.SISTEM KEKERABATAN SUKU SIMALUNGUN
               Sistem kekerabatan suku simalungun terdiri dari:
§  1.Tondong
Ø  Kelompok orang yang posisinya diatas
§  2.Sanina
Ø  Kelompok orang Yang posisinya sejajar
·         3.Boru
Ø  Kelompok orang yang posisinya dibawah
 3.KEPERCAYAAN SUKU SIMALUNGUN
       Kepercayaan orang Simalungun di masa lalu adalah kepercayaan yang berhubungan dengan pemakaian mantera-mantera dariDUKUN/DATU disertai persembahan kepada roh-roh nenek moyang yang selalu dimulai panggilan kepada 3 Dewa yang disebut Naibata, yaitu Naibata di atas dilambangkan dengan warna Putih,Naibata di tengah dilambangkan dengan warna Merah,dan Naibata di bawahdilambangkan dengan warna Hitam.Ketiga warna yang mewakili Dewa-Dewa tersebut (Putih, Merah dan Hitam) mendominasi berbagai ornamen suku Simalungun dari pakaian sampai hiasan rumahnya.                                  .
          Dalam mitos  Simalungun, dikatakan bahwa manusia awalnya dikirim oleh oleh Naibata dan dilengkapi dengan Sinumbah yang bisa berdiam dalam berbagai benda, seperti alat-alat dapur dan sebagainya, sehingga benda-benda tersebut harus disembah. Orang Simalungun menyebut roh orang mati sebagai Simagot. Baik Sinumbah maupunSimagot harus diberikan korban-korban pujaan sehingga mereka akan memperoleh berbagai keuntungan dari kedua sesembahan yang disembah .

4.BAHASA SUKU SIMALUNGUN
      Bahasa Simalungun adalah bahasa yang digunakan oleh suku Simalungun yang mendiami Kabupaten Indonesia. Bahasa Simalungun ini sangat unik dan menarik, karena bahasa simalungun ini sangat mendayu-dayu sekali saat diucapkan. Cengkok pada bahasa simalungun ini sangat terlihat sekali. Masyarakat  selalu menggunakan bahasa simalungun disaat mereka berbicara dengan sesamanya. Sedikit sekali diantara mereka yang menggunakan bahasa Indonesia dalam bahasa sehari-hari mereka.
5.SISTEM MATA PENCAHARIAN
Sistem mata pencaharian suku Simalungun  yaitu bercocok tanam. Yang jadi bercocok tanam mereka adalah jagung dan padi. Jagung dan padi ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat suku Simalungun. Karena jagung dan padi adalah sumber makanan mereka. Jika jagung habis maka sumber makanan mereka adalah padi.

          



 6.SISTEM  PERALATAN  TEKNOLOGI

Sistem peralatan teknologi suku Simalungun masih sederhana. Mereka yang tinggal disitu telah terbiasa menggunakan teknologi yang sederhana. Contoh dari teknologi sederhana tersebut yaitu bajak. Bajak ini digunakan untuk membajak sawah atau ladang yang mereka punya. Tetapi ada sebagian masyarakat  dalam membajak menggunakan kerbau. Karena bagi mereka kerbau itu sangat bagus digunakan untuk membajak sawah atau ladang
                  
                  
7.KESENIAN  SUKU SIMALUNGUN
Banyak kesenian yang terdapat pada suku Simalungun .Diantaranya seni musik dan tari. Seni musik pada suku Simalungun yaitu Gual, seni drama dan seni tari  yaitu TORTOR. Seni musik dalam suku Simalungun ada yang disebut dengan Gonrang atau Gendang yang dimainkan dengan cara di pukul.  Gonrang pada suku Simalungun di bagi dua,yaitu Gonrang sidua-dua dan Gonrang sipitu-pitu.   

                 Seni Tari dalam bahasa Simalungun adalah tortor , yaitu ungkapan ekspresi jiwa seseorang yang dituangkan melalui gerak baik dalam hal suka cita maupun duka cita. Tortor dahulu selalu terkait dengan ritual yang berhubungan dengan roh dan ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, akan tetapi saat ini tortor sudah dijadikan daya tarik wisata dan dipentaskan dalam berbagai acara sebagai pertunjukan dan hiburan. Suku Simalungun biasa menggunakan tortor untuk menunjukkan suatu prosesi adat atau proses kegiatan. Tari yang lainnya adalah Tari Horja Harangan, Tari Haruan Bolon dan Tari Manduda

       Sekian informasi mengenai 7 unsur kebudayaan simalungun, semoga bermanfaat :)



 


Menganal kuliner khas simalungun

Mengenal Kuliner Khas Simalungun

Yo ayoooo, yang belum  makan cobain makanan khas dari Simalungun.   🙂 🙂
Pastinya sudah tidak asing kan dengan nama kota Simalungun ini??? Iya, kota yang berada di Provinsi Sumatera Utara yang beberapa waktu lalu sempat menjadi trending topik di berita-berita, di karenakan adanya penundaan pelantikan Bupati yang terpilih. Pastinya pada tahu kan nama Bupati yang pelantikannya ditunda itu, yap itu dia JR Saragih. Terkenal bukan, selain berita-berita yang datang dari bapak Bupati Simalungun Jr Saragih itu, Simalungun juga terkenal mempunyai kuliner-kuliner yang bisa membuat kalian-kalian ketagihan untuk mencoba dan mencoba lagi. Pastinya pada penasaran kan, apa aja sih makanan-makanan itu. Yuk kita intip bareng-bareng.
1. Bubur Panyabungan
bubur-pedas-khas-langkat-_150713102217-870
Bubur Pedasnya Simalungun
Tentunya sudah pada tahu kan bahan utama dari makanan ini, dari namanya saja sudah kelihatan bukan. Yap, makanan yang berbahan dasar bubur dan dipadukan dengan kuah santan yang kental ditambah irisan daun mangkokan, daun jambu, dan ketumbar serta ada sentuhan rasa pedas ini menjadi makanan khas wajib saat bulan puasa. Biasanya Bubur Panyabungan ini sering diolah di masjid-masjid dengan porsi buka puasa. Jadi intinya, jika anda sedang berpuasa di kota ini, dan ikut beerbuka puasa di masjid pasti akan menjumpai makanan ini.
2. Manuk Na Niatur
7430699898_abb0dda1da_z
Manuk na Niatur” makanan olahan berbahan Ayam khas Masyarakat Simalungun
Makanan khas Simalungun ini berisi potongan-potongan ayam yang diolah dengan beragam bumbu dan kelapa yang kemudian dimasak dengan cara dipanggang dan gulai. Makanan ini banyak dijumpai pada acara-acara adat di Simalungun. Tapi tenang saja kita sekarang bisa bebas menikmatinya kapan saja, karena resep makanan ini tidak terlalu sulit, atau apabila kita berkunjung dirumah keluarga, kita bisa meminta mereka untuk memasaknya. Mudah kan kakak, ingat kata-kata elfa ini “Akan Selalu Ada Jalan Untuk Makan”.Hahahah
3. Toge Panyabungan
t1
Bubur Pedasnya Simalungun
Kalau tadi membahas makanan, selanjutnya saya akan membahas minumanya. Kalau ga tenggorokan kita bakal seret kalau Cuma makan saja. Yang satu ini memang minuman wajib dan khasnya waktu puasa, sebutannya saja “Serambih Makkah”, yang tentunya Serambi Makkahnya khas dari Simalungun, Sumatera Utara. Namanya juga spesial puasa, jadi makanan ini termasuk jenis musiman. Hanya dijumpai waktu bulan puasa saja ya kak. Ingat waktu PUASA. Jangan dilihat dari namanya, mentang-mentang namanya Toge, kita kira bahan utamanya sayuran. Minuman ini berupa racikan bahan lupis, candil, pulut hitam, tapai, cendol, yang disiram santan dan gula aren, tentunya rasanya endos gandos.
Itu hanya sedikit cuplikan saja, kalau anda sedang berkunjung ke daerah Simalungun sudah jangan khawatir untuk mecari kuliner-kuliner tersebut. Sekarang ini Simalungun sudah mempunyai Rest area yang berada didaerah Purba yang baru diresmikan oleh Bupati Simalungun JR Saragih bulan April 2015 lalu. Disana kalian akan menemukan berbagai jenis kuliner yang disajikan oleh warga Simalungun. Sambil menikmati makanan-makanannya anda juga akan disuguhi pemandangan yang indah. So, jangan lupa berkunjung ya…. 🙂 🙂 🙂

7 wisata simalungun

. Museum Simalungun
Museum Simalungun adalah salah satu wisata sejarah dan budaya yang ada di Pematangsiantar tepatnya di samping Kantor Polres Pematangsiantar jalan Sudirman. Ditempat ini kita bisa lebih mendalami tentang Simalungun. Disini kita bisa melihat koleksi barang barang antik yang sudah cukup tua. Selama disini kita akan dipandu oleh seorang pemandu wisata yang akan menjelaskan tentang sejarah sejarah dari tiap koleksi museum tersebut, untuk kesini Remaja hanya perlu bayar Rp.4000 untuk jasa pemandu wisatanya dan Rp.5000 untuk Dewasa.

2.Vihara Avalokitesvara
Vihara Avalokitesvara adalah salah satu tempat ibadah yang paling populer di Sumatera Utara karena adanya Patung Dewi Kwan Im yang berdiri megah karena patung ini adalah yang tertinggi di Asia Tenggara dan masuk kedalam MURI ( Museum Rekor Indonesia). Di Vihara ini ada banyak sekali lokasi untuk berfoto, salah satunya di dekat Patung Dewi Kwan Im. Untuk ketempat ini kita hanya perlu membayar Rp.2000 untuk uang parkir jika membawa kendaraan.

3.Air Terjun Dam
Air Terjun Dam sebenarnya adalah bendungan yang ada Desa Batu Silangit, Sinaksak , Tapian Dolok. Air terjun ini sendiri memiliki keunikan karena airnya yang mengalir seperti tirai, selain itu untuk ketempat ini hanya dibutuhkan uang buat membeli bensin dikarenakan tidak adanya pengelola di tempat tersebut.

4.Tangkahan Mbah Alip
Tangkahan Mbah Alip adalah salah satu destinasi wisata yang cukup populer belakangan ini karena memiliki warna air yang unik yaitu hijau kebiruan. Tangkahan Mbah Alip terletak di Desa Parmonangan, Kerasaan, Kabupaten Simalungun. Disini kita juga bisa berenang karena airnya cukup bersih dan segar, tapi disarankan untuk yang bisa berenang karena cukup dalam. Ketempat ini hanya perlu bayar dengan tidak membuang sampah semabarangan dan tetap menjaganya alias gratis tidak dipungut biaya apapun selagi belum ada pengelolanya.

5.Kebun Teh Sidamanik
Kebun Teh Sidamanik, pasti rata rata traveler yang ada di sekitar SUMUT atau bahkan traveler dari luar sudah sangat familiar dengan tempat ini. Setiap kali kita ingin pergi ke BIS, Tigaras , atau Parapat biasanya akan melewati tempat ini. Tempat ini cukup recomended buat yang ingin refresing tapi tidak menguras kantong karena gratis, dan kita sudah bisa melihat pemandangan kebun teh yang tersusun rapi dan indah.

6. Pemandian Pulbat (Pulo Batu)
Pemandian Pulbat (Pulo Batu) adalah salah satu pemandian yang cukup populer dikalangan masyarakat Siantar, karena sebagian masyarakat Siantar sudah pernah kesini. Tempat ini berlokasi di Sibatu batu, tempat ini juga cukup bagus buat mandi, berenang, berfoto atau sekedar merenungi nasib karena berlokasi di tempat yang di penuhi tumbuhan hijau hijau. Untuk biaya kesini hanya Rp.2000 per orang dan Rp.1000 untuk kendaraan bermotor.

7.Air Terjun Sijambei
Air Terjun Sijambei juga salah satu tempat yang cukup populer belakangan ini, karena memiliki keunikan. Untuk ketempat ini masih satu arah dengan Pemandian Pulo Batu yaitu melalui jalur Sibatu batu lalu menuju Desa Sijambei. Sama seperti Tangkahan Mbah Alip tempat ini juga masih belum dikelola jadi masih gratis cukup bayar dengan cara tetap menjaga dan melestarikannya.

Itulah beberapa tempat tempat yang recomended banget buat para traveler yang ingin treveling tapi takut kantongnya bolong. Jadi mulai sekarang uang bukan lagi perkara untuk tidak traveling, intinya jangan pernah berhenti mengeksplore, menjaga, dan melestarikan agar kita masih bisa menikmatinya bersama sama.